Sebenarnya, selain Mr. Keiichi Yoshino, CEO Dari K, saya sudah pernah ketemu beberapa orang Jepang yang berminat tentang kakao Sulawesi. Ada seorang mahasiswa Jepang yang mau melakukan kajian tentang petani kakao, dan ada juga suatu perusahaan coklat Jepang yang berminat impor kakao Sulawesi jika mutunya terjamin.
Namun, Mr. Yoshino sangat berbeda dari mereka. Hobinya Mr. Yoshino adalah backpacking atau jalan-jalan seluruh dunia. Dia langsung mengunjungi rumah petani kakao di Palopo tanpa persiapan secara mantap. Ikut membantu mengurus biji kakao bersama petani tersebut. Memang Mr. Yoshino belum paham tentang kakao karena baru mampir ke Sulawesi dan langsung ke rumah petani kakao itu yang baru kenal. Namun, dia langsung menangkap tantangan utama kakao, yaitu, masalah harga. Akhirnya, dia terpaksa membeli kakao dari petani tersebut sebagai balasan keberadaannya secara gratis dan terpaksa membawa ke Jepang. Waktu dengar cerita ini dari Mr. Yoshino, saya heran mana mungkin ada orang yang membeli kakao dari petani yang baru kenal kali ini.
Ini cerita paling awal tentang Mr. Yoshino dan petani kakao Sulawesi. Dan luar biasanya, dia memutuskan mulai bisnis kakao dengan kakao yang terpaksa dibawa ke Jepang. Tentu saja kakaonya belum difermentasikan.
Namun, cerita ini tidak jadi sia-sia.
» Read more